BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman sekarang telah banyak
ditemukan obat-obatan dengan berbagai kegunaan dalam menyembuhkan penyakit atau
sebagai suplemen makanan. Namun tidak hanya obat-obatan kimia yang bisa menjadi
penyembuh penyakit dan untuk menjaga kesehatan tubuh. Di antara makanan yang
kita makan ada beberapa yang dapat meningkatkan kadar sel darah merah dalam
tubuh kita yaitu buah bit dan berbagai macam sayur-sayuran (bayam, kacang
polong, kubis, lobak, kentang, dan kembang kol). Selain obat-obatan kimia yang
dapat digunakan untuk menambah sel-sel darah merah dalam tubuh buah bit dapat
digunakan sebagai pengganti obat kimia.
Indonesia telah banyak menggalangkan
penggunaan tanaman sebagai pengobatan tradisional. Hal itu dikarenakan
Indonesia mempunyai banyak sekali sumber daya alam yang kurang begitu
diperhatikan terutama digunakan, salah satunya adalah bit merah (beta vulgaris
L.). Bit merah mengandung banyak sekali manfaat di antaranya menurunkan tekanan
darah, sebagai anti oksidan, penangkal anemia, serta mengurangi gangguan atau
masalah pencernaan. Pada bit merah terkandung Nitrate yang dapat menyebabkan
pelebaran pembuluh darah dan pada akhirnya menurunkan tekanan darah.
Zat yang terkandung dalam buah bit
antara lain asam folat, kalium, magnesium, zat besi, fosfor, dan vitamin C.
Manfaat dari mengonsumsi buah bit adalah memperkuat, dan mengatasi anemia,
membersihkan dan menetralkan racun dalam tubuh. Buah bit belum banyak dikenal
oleh sebagian masyarakat. Oleh karena itu dalam pembuatan karya ilmiah ini,
diharapkan mampu memberikan pengetahuan mengenai manfaat serta efek yang
ditimbulkan setelah mengonsumsi buah bit.
Karya tulis ini dibuat untuk
memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat mengenai manfaat dan pengolahan
yang tepat untuk mengolah dan mengonsumsi buah bit sebagai bahan makan penambah
sel darah merah pengganti obat-obatan kimia.
B. Rumusan Masalah
•
Bagaimana cara agar masyarakat lebih
mengenal makanan yang dapat menambah sel-sel darah merah dalam tubuh?
•
Bagaimana cara pengolahan buah bit
sebagai makanan penambah sel-sel darah darah merah?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
•
Untuk memberikan wacana kepada
masyarakat bahwa makanan yang ada disekitar mereka dapat dimanfaatkan sebagai
obat penambah darah.
•
Untuk memberikan pengetahuan
bagaimana cara pengolahan buah bit yang baik dan benar
D. Manfaat Penulisan Karya Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis berharap bisa
bermanfaat dan berguna bagi penulis pribadi, mahasiswa dan para pembaca pada
umumnya. Manfaat tersebut antara lain:
•
Bagi Mahasiswa
Bagi
mahasiswa diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan mengenai jenis bahan
makanan yang dapat menambah kadar sel darah merah dalam tubuh.
2. Bagi Penulis
Manfaat bagi penulis sendri yaitu lebih mengetahui dan lebih
memehami jenis-jenis bahan makanan yang dapat membantu menaikkan kadar sel
darah merah dalam tubuh.
3. Bagi Pembaca
Bagi pembaca semoga dapat menambah wawasan dan sebagai
referensi dalam memilih jenis
makanan yang bermanfaat bagi kesehatan tanpa efek samping yang berbahaya
bagi kesehatan tubuh manusia.
BAB II
LANDASAN TEORI
•
Penelitian yang Relevan
Penelitian
ini menggunakan beberapa acuan penelitian, yaitu “Manfaat Bit Merah bagi
Kesehatan” yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Berdasarkan penelitian
kali ini menghasilkan bahwa buah bit yang kaya akan asam folat dapat menurunkan
tekanan darah, menyehatkan jantung, dan pembuluh darah, penangkal anemia, serta
bermanfaat untuk proses detoksifikasi dalam tubuh.(Dewi, 2009)
Kajian
selanjutnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian yaitu “ Buah Bit dan
Manfaatnya”. Berdasarkan penelitian ini menghasilkan bahwa buah bit kaya akan
karbohidrat yang menjadi energi serta zat besi yang membantu darah mengangkut
oksigen ke otak. Buah bit berwarna merah karena mengandung gabungan warna ungu
betasianin dan pigmen kuning betasantin. Dengan meminum segelas buah bit setiap
hari akan menigkatkan stamina, menurunkan hipertensi,menembah sel darah merah,
memperkuat sistem peredaran darah dan sistem kekebalan.(Handayani, 2010)
Menurut
(dr Hana, 2012) “Berkenalan dengan Buah Bit”, bahwa buah bit memiliki banyak
fungsi yaitu asam folat, kalum, serat, vitamin C, magnesium, triptofan, zat
besi, tembaga, fosfor, caumarin, dan betasianin. Zat yang banyak terkandung
dalam buah bit adalah asam folat yang berfungsi untuk menumbuhkan dan mengganti
sel-sel yang rusak.
Betasianin merupakan
pigmen berwarna merah
atau merah-violet. Betasianin
adalah salah satu pewarna alami yang banyak digunakan dalam sistem pangan. Hingga
saat ini pigmen
betasianin yang telah
diproduksi dalam skala besar hanya berasal dari buah bit (Beta vulgaris L). Betasianin dari
buah bit (Beta vulgaris L) telah
diketahui memiliki efek
antiradikal dan aktivitas
antioksidan yang tinggi (Mastuti,
2010). Warna merah
bit segar disebabkan
oleh pigmen betasianin, suatu
senyawa yang mengandung
nitrogen. Bit juga
mengandung betaxantin, suatu pigmen
berwarna kuning. Kedua
pigmen ini beragam
menurut kultivar, dan dapat
berubah karena kondisi
lingkungan. Tingkat warna
merah menunjukkan bahwa kandungan
betaxantinnya sedikit, warna
kuning menunjukkan bahwa tidak terdapat betasianin,dan warna putih
menunjukkan tidak terdapatnya kedua pigmen
tersebut (Rubatzky, 1998).
Menurut Girod and
Zyrd (1991) 21.187 μmol g-1 DW betasianin yang didapatkan dari buah bit.
(Febri Yanti, 2012)
Beberapa
penelitian diatas memepunya beberapa perbedaan, penelitian pertama menyebutkan
bahwa buah bit mengandung banyak asam folat, yang berfungsi sebagai kesehatan
sistem kardiovaskuler. Penelitian kedua menyebutkan buah bit kaya akan
karbohidrat yang menjadi energi serta zat besi yang membantu darah mengangkut
oksigen ke otak, serta buah but juga mengandung gabungan warna ungu betasianin
dan warna kuning betasantin. Penelitian yang ketiga menyebutkan bahwa asam
folat berfungsi untuk menumbuhkan dan mengganti sel-sel yang rusak. Penelitian
yang keempat menambahkan bahwa buah bit mengandung pigmen betasianin yang
merupakan pewarna alami yang banyak digunakan dalam sistem pangan.
•
Kajian Teori
•
Buah Bit
Bit merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput. Batang
bit sangat pendek, hampir tidak terlihat. Akar tunggangnya tumbuh menjadi umbi.
Daunnya tumbuh terkumpul pada leher akar tunggal ( pangkal umbi) dan berwarna
kemerahan (Steenis, 2005). Umbi berbentuk bulat atau menyerupai gasing. Akan
tetapi, ada pula umbi bit berbentuk lonjong. Ujung umbi bit terdapat akar.
Bunganya tersusun dalam rangkaian bunga yang bertangkai panjang banyak
(racemus). Tanaman ini sulit berbunga di Indonesia.Bit banyak digemari karena
rasanya enak, sedikit manis, dan lunak (Sunarjono, 2004). Bit merupakan sumber
vitamin C. Selain itu, bit juga banyak mengandung vitamin B dan sedikit vitamin
A sehingga baik untuk kesehatan tubuh. Oleh karena itu, bit pun dianjurkan
dimakan dalam jumlah yang banyak bagi penderita darah rendah. Kegunaan lain
dari bit, terutama umbinya, yaitu dapat dijadikan campuran salad atau di rebus
(Splittstoesser, 1984).
•
Daerah Asal Dan Penyebaran Dari Buah Bit
Spesies liar bit diyakini berasal dari sebagian wilayah
Mediterania dan Afrika Utara dengan penyebaran kea rah timur hingga wilayah
barat India dan ke arah barat sampai Kepulauan Kanari dan pantai barat Eropa
yang meliputi Kepulauan Inggris dan Denmark. Teori yang ada sekarang
menunjukkan bahwa bit segar mungkin berasal dari persilangan B vurgaris var.
maritime ( bit laut) dengan B . patula. Spesies liar sekerabatnya adalah B.
atriplicifolia dan B. macrocarpa. Awalnya, bit merah mungkin adalah jenis yang terutama
digunakan sebagai sayuran daunan, dan ketertarikan menggunakan umbinya terjadi
kemudian, mugkin setelah tahun 1500. Bit pakan ternak mungkin mulai
dibudidayakan sekitar tahun 1800, dan bit gula tampaknya berasal dari populasi
bit pakan ternak (Rubatzky,1998).
•
Klasifikasi Buah Bit
Dalam taksonomi tumbuhan, Beta vulgaris L diklasifikasikan
sebagai berikut Splittstoesser, 1984)
Kingdom :
Plantae (tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuat berpembuluh)
Super Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas :
Hamamelidae
Ordo :
Caryophyllales
Famili :
Chenopodiaceae
Genus :
Beta
Spesies :
Beta Vulgaris L.
•
Kandungan dan manfaat buah bit
1. Asam Folat sebesar 34%, berfungsi untuk menumbuhkan dan
mengganti sel-sel yang rusak
2. Kalium sebesar 14,8%, berfungsi untuk memperlancar
keseimbangan cairan di dalam tubuh
3. Serat sebesar 13,6%
4. Vitamin C sebesar 10,2%, berfungsi untuk menumbuhkan
jaringan dan menormalkan saluran darah
5. Magnesium sebesar 9,8%, berfungsi untuk menjaga fungsi
otot dan syaraf
6. Triptofan sebesar 1,4%
7. Zat Besi sebesar 7,4%, berfungsi untuk metabolism energy
dan sistem kekebalan tubuh
8. Tembaga sebesar 6,5%, berfungsi untuk membentuk sel darah
merah
9. Fosfor sebesar 6,5%, berfungsi untuk memperkuat tulang
10. Caumarin, berfungsi untuk mencegah tumor
11. Betasianin, berfungsi untuk mencegah kanker
2. Sel – sel darah merah
Eritrosit
merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap mm kubiknya darah pada
seorang laki-laki dewasa mengandung kira-kira 5 juta sel darah merah dan pada
seorang perempuan dewasa kira-kira 4 juta sel darah merah.
•
Struktur Eritrosit
Eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram dengan
garis tengah 7,5 uM dan tidak berinti. Warna eritrosit kekuning-kuningan dan
dapat berwarna merah karena dalam sitoplasmanya terdapat pigmen warna merah
berupa hemoglobin.
•
Pembentukan Eritrosit
Eritrosit dibentuk dalam sumsum merah tulang pipih, misalnya
di tulang dada, tulang selangka, dan di dalam ruas-ruas tulang belakang.
Pembentukannya terjadi selama tujuh hari. Pada awalnya eritrosit mempunyai
inti, kemudian inti lenyap dan hemoglobin terbentuk. Setelah hemoglobin
terbentuk, eritrosit dilepas dari tempat pembentukannya dan masuk ke dalam
sirkulasi darah.
Eritrosit dalam tubuh dapat berkurang karena luka sehingga
mengeluarkan banyak darah atau karena penyakit, seperti malaria dan demam
berdarah. Keadaan seperti ini dapat mengganggu pembentukan eritrosit.
•
Masa Hidup Eritrosit
Masa hidup
eritrosit hanya sekitar 120 hari atau 4 bulan, kemudian dirombak di dalam hati
dan limpa. Sebagian hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan biliverdin, yaitu
pigmen biru yang memberi warna empedu. Zat besi hasil penguraian hemoglobin
dikirim ke hati dan limpa, selanjutnya digunakan untuk membentuk eritrosit
baru. Kira-kira setiap hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan dirombak.
Jumlah ini kurang dari 1% dari jumlah eritrosit secara keseluruhan
Tiap-tiap sel darah merah mengandung 200 juta molekul
hemoglobin. Hemoglobin (Hb) merupakan suatu protein yang mengandung senyawa
besi hemin. Hemoglobin mempunyai fungsi mengikat oksigen di paru-paru dan
mengedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Jadi, dapat dikatakan bahwa di paruparu
terjadi reaksi antara hemoglobin dengan oksigen.
2 Hb2+ 4 O2 ==> 4 Hb O2 (oksihemoglobin)
Setelah sampai di sel-sel tubuh, terjadi reaksi pelepasan
oksigen oleh Hb.
4 Hb O2 ==> 2 Hb2+ 4 O2
Kandungan hemoglobin inilah yang membuat darah berwarna
merah.
3.Anemia
Menurut Yunani, anemia adalah tanpa
darah. Anemia merupakan suatu kondisi saat jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah
normal.
Anemia
merupakan keadaan dimana hemoglobin di dalam darah kurang normal, untuk setiap
kelompok umur dan jenis kelamin.
Anemia
menurut World Health Organization (WHO)
diartikan sebagai suatu keadaan dimana kadar haemoglobin (Hb) lebih rendah dari
keadaan normal dari kelompok yang bersangkutan.
Sehingga
dapat disebutkan bahwa anemia merupakan kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb)
dibawah normal untuk kelompok tertentu.
4.Hipertensi
Tekanan darah pada orang
dewasa normal berkisar antara 100/70 mm Hg sampai 140/80 mm Hg. Tekanan darah
seseorang dapat berubah setiap saat. Jika tekanan darah di atas normal maka
akan terjadi tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Darah yang mengalir ke seluruh tubuh dipompa jantung dengan kekuatan tertentu.
Kekuatan ini berupa tekanan yang mendorong darah ke luar menuju arteri
(pembuluh nadi), kemudian mengalir ke seluruh tubuh. Pada saat otot bilik kiri
jantung berkontraksi, maka tekanan yang terjadi diteruskan ke arteri (pembuluh
nadi). Tekanan darah ini disebut sistol. Setelah otot bilik jantung
berkontraksi kemudian terjadi relaksasi (istirahat) sebentar. Pada saat
relaksasi terjadi penurunan tekanan sampai batas rendah.
Tekanan pada saat otot jantung relaksasi ini disebut diastol. Tekanan sistol
ditulis di sebelah atas, sedang diastol ditulis di sebelah bawah. Penderita
hipertensi memiliki sistol di atas 140 mm Hg dan diastol di atas 90 mm Hg. (
Soerya, 2011)
BAB III
METODE PENELITIAN
•
JENIS PENELITIAN
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai
dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan
teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian
dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. ( Halim Malik, 2011)
Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya,
data yang pasti merupakan suatu nilai di balik kata yang tampak. Oleh karena
itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi
lebih menekankan pada makna. ( Sugiyono, 2006:15)
•
SUBJEK PENELITIAN
Subjek
penelitian ini adalah buah bit sebagai penambah eritrot dalam sel-sel tubuh.
•
TAHAPAN PENELITIAN
Tahapan
penelitian adalah serangkaian rencana yang dilakukan secara sistematis.
Suharsini Arikunto (2002 : 20) menjelaskan bahwa tahapan penilitian antara lain
: 1) Memilih masalah, 2) Studi
pendahuluan, 3) Merumuskan masalah, 4) Merumuskan anggapan dasar, 5) Memilih
pendekatan, 6) Menentukan variabel dan sumber data, 7) Menentukan instrumen, 8)
Mengumpulkan data, 9) Menganalisis data, 10) Menarik kesimpulan, dan 11)
Menulis laporan dalam bentuk thesis/makalah
Selain itu
ada beberapa tahapan lain
•
Melakukan pengamatan
•
Mengidentifikasi
Masalah
Yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah ialah peneliti melakukan
tahap pertama dalam melakukan penelitian, yaitu merumuskan masalah yang akan
diteliti. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian,
karena semua jalannya penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa
perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan arah dalam
melakukan penelitian.
•
Studi
Literature
Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka, yaitu
mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang
pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan
teori mengenai masalah yang akan diteliti. Teori merupakan pijakan bagi
peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan
kerangka berpikir ilmiah.
•
Menentukan
pengolahan bahan tersebut
•
Melakukan
wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara
dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat
dilakukan melalui tatap mukamaupun dengan menggunakan telepon. ( Sugiyono,
2006:194)
•
Menyusun
kesimpulan
Kesimpulan
disusun setelah mengetahui hasil dari proses pengamatan sampai proses
wawancara.
•
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian. Sugiyono
(2006 : 309) menjelaskan bahwa secara umum terdapat empat teknik pengumpulan
data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan/triangulasi.
•
TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik
Analisis Data Kualitatif
(Sarantakos,
1993)
•
Reduksi Data
•
Meliputi manipulasi, integrasi,
transformasi, dan mengambil benang benang merah dari data merah dari data.
•
Meringkas, coding, dan
mengkategorisasi
•
Organisasi Data
•
Mengumpulkan informasi yang terkait
dengan tema
•
Mengkategorisasi informasi dalam
kelompok yang lebih spesifik.
•
Menyampaikan hasilnya dalam berbagai
bentuk
•
Interpretasi
•
Pengambilan keputusan
•
Mengidentifikasi pola, perkembangan,
dan penjelasan
BAB IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
•
Pemaparan Data
“Beet
root (Beta vulgaris L. ssp. vulgaris, Che-nopodiaceae) ranks among the 10 most
powerful vegetables with respect to its antioxidant capacity ascribed to a
total phenolic content of 50–60 μmol/g dry weight (Vinson et al. 1998; Kähkönen
et al. 1999). Beet root is a potential source of valuable water-soluble
nitrogenous pigments, called beta-lains, which comprise two main groups, the
red betacyanins and the yellow betaxanthins. They are free radical scavengers
and prevent active oxy-gen-induced and free radical-mediated oxidation of
biological molecules (Pedreno & Escribano 2001). Betalains have been
extensively used in the modern food industry. They are one of the most aqueous
solution containing 0.5% acetic acid (E2), and 0.5% acetic acid in water (E3). The
extracts obtained were combined and evaporated to dryness under reduced
pressure. The yields of extracts were: mE1 = 3.32 g; mE2 = 3.09 g, and mE3 =
3.55 g.” (Jasna dkk, 2011:575).
Buah bit mengandung antioksidan yang tinggi, buah bit juga
merupakan sumber potensial yang dapat larut dalam air yang disebut dengan
betalains, yang terdiri dari dua kelompok utama yaitu betasianin merah dan
betasantin kuning. Betalain mempunyai fungsi perlindungan terhadap patogen
serta membantu dalam hal penerbukan seperti antosianin.
“Antioxidants
such as betalains are known to efficienly protect against this kind of damage”. (Monika
dkk, 2011:8)
Betalain
merupakan antioksidan yang mampu melindungi jaringan tubuh dari kerusakan.
“Betanine can be obtained from
beetroot by milling followed by pressing, filtration and evaporation of the
resulted juice. The product of this process is a red powder. Solid liquid
extraction, carried out under conditions which lead to a maximum extraction
yield and minimum pigment degradation, continues to be a useful method for
obtaining beetroot juice”. (Aura dkk, 2011:2)
Betanin pada buah bit didapat melalui pengepresan,
penyaringan, dan penguapan dari jus yang dihasilkan. Produk disebut juga dengan
bubuk merah.
Umbi bit
merupakan sumber potensial akan serat pangan dan berbagai vitamin. Vitamin yang
potensial adalah vitamin C dan asam folat, sedangkan mineral berupa mangan,
kalium, magnesium, besi, tembaga, dan fosfor. Umbi bit digunakan untuk
menghalangi adanya asam dalam perut dan pengobatan kantung empedu dan hati.
(Kadek dkk, 2009:2)
Kandungan
vitamin dan mineral yang dikandung dalam umbi bit dapat membantu memenuhi
kebutuhan vitamin dan mineral setiap hari serta membantu tubuh untuk menangkal
radikal bebas.
•
Hasil Penelitian
Buah bit memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi,
oleh karena itu banyak sekali manfaat yang dikandung dalam buah bit,
diantaranya sebagai penurun tekanan darah pada penderita hipertensi,
memperbaharui sel-sel yang rusak, sebagai penambah eritrosit, serta membantu
tubuh untuk menangkal radikal bebas.
Pengolahan buah bit banyak macamnya, diantaranya adalah jus
buah bit, biskuit buat bit, kue ku yaitu kue yang bahan pewarnanya menggunakan
bubuk merah dari buah bit serta risoles isi buah bit.
Pembuatan risoles isi buah bit sangat mudah, prosesnya sama
dengan pembuatan risoles isi abon atau sayur lainnya. Air hasil rebusa buah bit
juga dapat digunakan sebagai obat penurun tekanan darah.
Dari hasil penelitian, didapatkan hasil dari analisis
terhadap tekanan darah sistole dan diastole awal, setelah 15 menit, dan setelah
30 menit, terjadi penurunan tekanan darah pada pemberian sari buah bit 200 ml
dan pemberian risoles isi buah bit pada beberapa responden. Hal ini menunjukan
bahwa buah bit memberikan efek sebagai penurun tekanan darah.
•
Hasil Wawancara dengan
Responden
No
|
Nama
|
Suka/ Tidak suka
|
Alasan
|
1
|
Salma
|
Suka
|
Enak,beda dengan yang lain
|
2
|
Citra
|
Suka
|
Enak,unik
|
3
|
Lela
|
Suka
|
Enak,menarik aja
|
4
|
Tiara
|
Suka
|
Enak,tapi kurang asin
|
5
|
Mega
|
Suka
|
Enak,tapi aneh
|
BAB V
SIMPULAN dan SARAN
A.
Simpulan
a. Buah bit sangat bermanfaat sebagai obat alami penambah
eritrosit dan penurun tekanan darah
b.Buah bit
dapat digunakan untuk berbagai macam bahan olahan pangan, seperti risoles isi
buah bit, jus buah bit, kue, biskuit, dan hasil rebusan buah bit dapat diminum
untuk obat
B.
Saran
a. Indonesia merupakan
negara yang mempunyai banyak tanaman obat, diantaranya adalah buah bit. Oleh
karena itu dalam pengolahannya perlu dikembangkan supaya masyarakat lebih
mengenal dan menggunakan buah bit sebagai obat alami.
b.Konsumsi
buah bit secara rutin untuk menambah eritrosit bagi penderita anemia
DAFTAR PUSTAKA
Aura dkk. 2011. Betanine
Extraction From Beta Vulgaris Experimental Research And Statistical Modeling.
Jurnal U.P.B. Sci. Bull., Series B, Vol. 73, 1-12
Jasna dkk.
2011. Antioxidant and
Antimicrobial Activities of
Beet Root Pomace Extracts.
Jurnal Fakultas Teknologi Universitas Novi Sad, Vol. 29, No. 6: 575–585
Ramona dkk. 2005. Total Oxidant Scavenging Capacities of
Common European Fruit and Vegetable Juices. Jurnal of Agricultural and Food
Chemistry. Institute of Food Science and Food Chemistry, University of
Bonn, Endenicher Allee 11-13, D-53115 Bonn, Germany, Vol. 53, 103−110